gerimis aspal

perih turun lamat seperti gerimis yang lengket.
sedikit sedikit tapi kental lekat legam
sekali ini entah aku tak mau mencerna kepergian melekat niscaya.
padahal bukan sekali ini aku ditinggalkan.
aku menginjak kelengket-lengketan buram.
dataran yang mengingkari hakekatnya sebagai tanah, lalu beterbangan, berjatuhan dan bertetesan legam kental.
dataran yang gamang lengket menjijikan
lengket di luar dan dalam.
barangkali kelak aku tak akan mengingatnya
bila leleh lengket ini bisa kulepaskan
liat lengket memelar membebaskan
semacam letup jerit lengket merekatkan pecahan diri
agar tak berserakan

jas hujanmu terlalu jauh tak terbaca
aku begitu kebas tak bisa merasa
karena semua lelehan lekat ini kugiring masuk ke kamar
dan ruang-ruang tamu bersih kurapihkan.

Comments