catatan suatu labuh

perjumpaan kita di suatu kali, ketika aku mengunjungi ingatanku lagi, tengah bermain seperti selang air yang terbuka di hari cerah, ada matahari bersinar hangat, tidak terik dan sejuknya butiran air seperti gerimis sejuk yang membuatku lembab nyaman namun tak kuyub, membuatku membuka telapak tangan, merentangkannya, membuka pelukan yang tak menunggu sambutan, membuka pelukan seperti membuka segala di detik itu untuk kejernihan, untuk teduhan untuk sebuah lapang yang tak ingin kututup tergesa.
suatu jumpa yang bukan pertama kali. Bukan juga yang paling indah atau berkesan hingga aku mencatatnya dengan segera. Suatu jumpa yang baru membuatku berpikir tentang kata, sempurna, justru ketika lewat berbulan dan aku mengunjunginya lagi dalam ingatan. Tetapi mungkin semua yang sudah genap tersimpan di dalam ingatan selalu telah sempurna. sempurna terlewati, sempurna dialami, sempurna tersimpan.
barangkali memang aku tak mampu melihat kesempurnaan ketika datang pertama, walau waktu kita itu amatlah jauh dari sempurna. tak ada matahari atau selang air. hanya malam dan bangku bangku di jalan, beberapa mangkuk bekas makan malam juga beberapa orang. ada potret-potret, ada lensa dan kamera, lalu dirimu yang membawa segala yang tersisa dalam ingatan itu, butiran air sejuk selang air, matahari yang hangat yang semuanya akan hilang jika tak ada hadirmu di bingkai malam di trotoar jalan dengan bangku-bangku dan beberapa mangkuk dan beberapa orang itu. perjumpaan yang tidak kunamai karena aku apung tanpa tujuan di hari-hari itu, dan berpikir peduli setan akan perjumpaan atau bangku di jalan dan mangkuk dan beberapa orang.
Ketika aku mengunjungi ingatanku lagi aku masih apung tanpa tujuan, apung diam-diam karena aku malu akan hilangnya apapun aku, dan demikian aku mengunjungi ingatan akan kita dengan apung, seperti apung dari satu situs ke situs dan tautan ke tautan, aku apung memasuki situs-situs ingatanku dan menemukan perjumpaan kita di suatu kali.
tetapi mungkin juga aku tak sepenuhnya apung ketika mengunjungimu. Aku mungkin memang mencarimu dan menemukan ingatan itu. sempurna.