Porgy and Bess*
pada suatu jarak aku tidak menunggu atau memandangmu. Aku hanya memandang jarak itu,jarak kita,di suatu kejauhan, di suatu kedekatan.
aku tak menunggu mu, hanya berdiri di pintu dan menjaganya tak terkunci dariku.
Menggambar suatu ketuk yang hangat di sebuah waktu, walau kedua matamu mengibar gugat,
menuduhku hendak mengajakmu masuk dan mengunci kita di balik bayang-bayangnya.
Pintu-pintuku cair dan bayang tubuhku saja sanggup menembusnya.
tak ada tunggu. tak ada yang terkunci, kecuali jarak
dan segala bayang-bayang sesaat sore, tersedak ke dalam ombak pasang malam
amat perlahan
sedikit sesal. Mengapa tak sedari tadi hasrat itu tiba.
hasrat menunggu atau memandangmu saja.
muara segala jarak itu
*borrowed from the title of a folk opera composed by George Gershwin in 1934 based on the novel "Porgy" by DuBose Heyward.
aku tak menunggu mu, hanya berdiri di pintu dan menjaganya tak terkunci dariku.
Menggambar suatu ketuk yang hangat di sebuah waktu, walau kedua matamu mengibar gugat,
menuduhku hendak mengajakmu masuk dan mengunci kita di balik bayang-bayangnya.
Pintu-pintuku cair dan bayang tubuhku saja sanggup menembusnya.
tak ada tunggu. tak ada yang terkunci, kecuali jarak
dan segala bayang-bayang sesaat sore, tersedak ke dalam ombak pasang malam
amat perlahan
sedikit sesal. Mengapa tak sedari tadi hasrat itu tiba.
hasrat menunggu atau memandangmu saja.
muara segala jarak itu
*borrowed from the title of a folk opera composed by George Gershwin in 1934 based on the novel "Porgy" by DuBose Heyward.