Bilik



:tsp

mampir ke bilikmu, mengais alir
memungut pasir
yang masih tercuri dari gurun rima hari.
semnjak di kursi kereta samping jendela,
gemawang kala yang gerah akan lukisan lukisan raga
sampai ke ruang duduk tempat menggeliat para kucing
dan jamur di dinding

bilik kecilmu itu sawah teririgasi puisi
membuatku bisu
ketika atasnya bercermin langit cikal bakal rindu
dan segala pematangnya jeritkan puisi
retaskan aku buyar jadi serpih yang terampas kuyu
barangkali jadi salah satu noda di dindingmu
tertinggal ketika aku berlalu



Jakarta, 22 april 2002