Yang terjadi

entah apa yang terjadi
pada rembulan pucat yang biasa menungguiku di tepi jalan antara dua bangunan dengan tiang listrik. tiang listrik yang lampunya mengerjap-ngerjap setiap malam. hari hari ini seperti memusuhi
enggan lelehkan benih imaji dan menuduhkan dengan mata pendarnya yang kabur, bahwa aku bersalah akan keriput ketulusan yang tertepis dari benak.

mereka telah bersekutu menggugatku atas anak haram kesetiaan yang tak pernah kulahirkan.