berjalan dari titik bertemu

entah berapakah jarak terjauh sebelum aku berhenti
berhenti lalu menoleh padamu
menyaksikan kepergianmu dari titik bertemunya lewat
perjalanan berlawan arah semakin jauh

dari jarak kulminasi perjumpaan seperti benang liat
memelar rindu

berapakah jarak terjauh yang sanggup kau tempuh
dalam rawan merenggang semakin tipis semakin miris
sebelum menoleh padaku dan menyaksikan kelenyapan itu

tapi kita berdua memilih tak menyerah, bukan?
berjalan memandang lurus ke depan
menahan goncang tertawan ingin menoleh ke belakang
entah mengapa kita bertahan tak menoleh
menyaksikan pra kepergian di punggung punggung bungkam
walau tinggal itu hitungan detik yang tersisa
sebelum kita berdua sama sama lenyap ditelan pisah

harusnya kita dekap detik detik itu
seperti remah remah kerinduan yang manis
ditandasnya sebuah pertemuan