singkap*

diantara kartu-kartu itu bersembunyi aku
menunggu buka di hamparanmu
aku sembunyikan kartu itu
pada celah katalog bintang dan bilangan
untuk dirimu membacanya si suatu kemarin
lalu menapaki lumur cahaya
konstelasi kita diantara

jeruji waktu yang berbaris memenjara itu membuat kita percaya
akan terang yang jatuh berseling di lantai dan dinding-dinding
akan para penghitung jarak antara satu jeruji kelam dan barisan cahaya
berkata tentang masa demi masa

kartu-kartu itu sungguh tidak membuka
tetapi semata menyembunyikan kita
dari ruah yang ada dalam dada
karena dalam kitalah cahaya yang masih akan terus menyala
ketika semua bintang padam tak bernyawa


*balasan tulisan "Tentang Peramal (Dan Dia membuka Kartunya...)" oleh Ucu Agustin--milis HItam-putih@yahoogroups.com, jumat 2 April 2004