hujan hangat suatu malam

sekali ini, kutunggui hadirnya hantu-hantu
kujelagai kamar-kamar benak untuk mereka tahu
aku menjamu
menunggu di gerbang setengah cahayaku.

gelap kutinggal ke dalam senyap
meluruh tetubuhan di gemericik hangat
tabur menguap dengan pengap
kuharap mereka tiba ketika kubuka tirai embun basah
di penjuru bayang-bayang, sofa ruang tamu kegelapan

berkeping embun
berdenting jarum
harapan mengaum liar
selagi waktu menetes cair

mereka tak datang.
sunyi mentertawaiku sendirian