segelas es rindu dingin yang manis

seutas senyap
tumpah di gemelintir gula
sisa cakap kita
melarut di gelas senja

bibirku perih
akan haus tukak kesumba
mengeringkan gelak sia-sia
bernoda debar

leleh lepuh bayang bercintaan
di pantul gelas embun dingin
ke dasar membenam tanpa nafas

senyum kemarin itu tertinggal sayap berceceran
ataukah hanya resap ingatan manja
melanglangi kapiler sepi yang merongga