menjemput sepi di kemacetan

semilir perih
dan senyap yang bergulir
menggantikan tetap dalam anjak
dan cumbu yang berdiam
bertemu sepi di lamat terik

dekap senyuman beterbangan
dan cinta berguguran
menguntai kerikil manik
perhias perih
selayang rapuh
mendendam peluh
di kediaman tunggu

menunggu
retak keheningan tumpah dalam serapah
kusut mengayun kebekuan
ke rumah-rumah rindu
di jendelanya teduh