Yang tersisa untuk dituliskan


apa yang masih tersisa untuk dituliskan?
dari gelisah ranum di taman taman hati
debar yang meruntuh jadi hujan genggam menyerpih tajam
terjatuh ruah tiba tiba di pangkuan

apa yang masih tersisa untuk dituliskan?
dari kemerahan jejak basah bibir bibir berciuman
seakan tanpa sudah memuai pekat padat kehangatan
terjerat butiran detik hendak beranjak
lari mendahului

apa yang masih tersisa untuk dituliskan?
atas tinta perahan peluh yang tercecap manis
sebelum terhapus bilas waktu yang tertinggal
dan pena pena rindu yang terasah sedekapan jarak

barangkali masih ada tersisa untuk dituliskan
catatan yang mengulang roda dharma seperti pada aksara purba
pilahan puing momentum dalam saku perjalanan kita
yang nyaris koyak sarat dalam memadat pepat
tertahan sekap jemari yang cemas akan barang sebutir cecernya

barangkali masih ada tersisa..
menyusun kembali potret potret tak terambil
ketika cahaya condong sempurna melukis panjang bayang
waktu disela sketsanya kita berjalan

masih ada tersisa..
hingga dalam pejam kita teruskan jalan
meniti debar yang melemah rawan dalam terjaga
ketika tiada lagi jarak antara keduanya berdenyut renggang