tak hanya satu

bertekad
kemudian menarik benang bimbang

denting "ya"
kemudian menimang "tidak"
"tidak"
mengalirkan "ya"

diriku tak hanya satu

mendahului langkah tak berhati hati
lalu mengejar supaya henti
menyelaras kami setengah mati

saling mengasingkan
saling mendakwakan
saling membebaskan

hati-hati!
diriku tak hanya satu

semuanya disana
ketika satu menggiring resah
dan yang lain melempar amarah
semua disana membawa inginnya
saling cakar dan rampas kendali
lalu berdamai lagi

diriku tak hanya satu

menjadi dua
menjadi tiga
dan seterusnya
setelah seteru bertalu
hingga tersisa kembali dua
enggan dilebur satu
diatas yang lain gugur melemah lebur

sunyi adalah teduhan
tak selalu sanggup teduhkan
supaya kami semua bicara
selaras satu bahasa

lalu siapa yang haruskan kami bicara satu bahasa?